Sabtu, 10 Mei 2003

Perempuan



Maaf bung !
Tak bisa kau temukan diujung lorong ini,
Perempuan dengan rambut tergerai dan lipstik merah dibibirnya
Atau sepatu hak tinggi dan gaun lembut menempel ditubuhnya.
Tidak sekarang,
Karena letih jiwanya membawa ia tak peduli
Pada hidup dan sesudahnya.

Perempuan itu, yang kau sapa tadi siang
Hanyalah sebuah pengembara yang tidak pernah tau apa yang dicarinya
Pun tak bisa ditemukan apa yang ingin ditemuinya.
Hatinya meleleh pada sebongkah kerinduan
Entah untuk apa hidup dijalani, pikirnya.

Perempuan itu,
Tak bisa memberi apapun karena tak ada yang bisa dia beri
Terlebih rasa cinta yang selalu pergi ketika matanya berkedip mengharap

Tidakkah kau lihat pupil matanya ?
Hampir tenggelam karena gelisah itu menghampirnya setiap saat
Entah bagaimana mengakhiri ini, inginnya.

Perempuan yang ingin kau temui itu,
Diujung lorong tempatmu duduk,
Datang dengan rokok ditangannya dan asap putih mengepul dari bibirnya
Tak ada bedanya denganmu, ketika itu
Hanya jiwa letihnya tak pernah lagi berharap
karena senja sore itu membuatnya tersadar,
malam tak menjanjikan pagi akan indah untuknya
tidak esok atau lusa.

***

Tidak ada komentar: