Tiba2 seorang "mantan" kawan kirim
sms :
"ibi, musim durian di toli2 sini, ada
makan durian 19 biji disuruh sikat sendiri,
kita ingat ngana pe golojo makan durian. hehehe".
Sms ini membuatku mencibir terharu.
Sumpah, semua kenanganmu melintas, pertemanan
indah denganmu dulu membuat rindu mengalir dalam butiran airmata.
Kamu dulu sahabatku kini tak lagi, krn aku
mendengar kamu bilang aku "pengkhianat" hanya karena aku menjadi
kuasa hukum DPC PDIP.
Kau tau, aku tak pernah berkhianat pada
kawan-kawan petani (apalagi petani toili). Kurang lebih 2 tahun yang lalu, aku
memberi semua waktu dan tenagaku untuk membantu mereka didalam dan diluar
persidangan, termasuk kawanmu si wanita "hero" tanpa meminta bayaran
dari kalian.
Aku sangat marah ketika kau menganggap menjadi
kuasa DPC PDIP Kab. Banggai adalah mengkhianati petani atau membuat perjuangan
petani jauh dari nyata atau petani tak mendapatkan keadilan dihadapan hukum,
seperti bahasa si "hero" temanmu ????.
Kau tau, aku jijik dgn bahasa
"hero"nya yg bawa-bawa petani dalam kasus PAW-nya. Tak ada posisi
petani dalam kasusnya. kasus dia itu adalah dia murni sebagai "AKTIVIS
PARTAI" bukan Aktivis gerakan (LSM).
Klo kasus si "hero" sebagai kawan
petani, sudah maksimal dulu ku bela di PN. Jd kenapa kau dan si hero keberatan
kalo aku tangani kasus yg sedikit ada duitnya ? dimana ku khianati petani ?
Dimana kau dan si hero itu saat kawan petani yg kena hukum itu butuhkan untuk
mengurus hal-hal administrasi semacam asimilasi, penundaan eksekusi putusan,
dll ?
Dimana kalian ? Berhero-heroan saja dalam dunia
maya ? Mencari pembenaran dan dukungan dgn menyebar fitnah ?
Kau tau, apa aku memusuhimu saat tau kau
"bermain" dalam mengadvokasi kasus toili ? Tak pernah, krn aku
menghormati pilihan sikapmu. Bahkan aku selalu mengatakan pd kenalan-kenalanku
kalo diwilayahmu tinggal, aku hanya mempercayai dirimu dan seorang kawanku (yg
sebentar lg akan menjadi ayah), hanya kalian berdua (karena ukuranku tidak
berpartai dan hingga sekarang masih setia membangun gerakan).
Apa aku marah ketika tau si Hero mendapat
kunjungan dan bakar2 ikan bersama bupati di lapas (tanpa mengundang kami),
disaat aku dan kawan2 lain berbagi indomie di kos rajawali ? Apa aku mundur sbg
lawyernya saat aku sadar dia memperalat petani karena dendam politisinya ? Apa
aku memakimu saat mendengar bahasamu ke kawan petani waktu kau jadi tim suksesi
"bayangan" si "M" : "yang penting sawit si
"M" bukan di desa toili, tapi didesa lain, jadi biar petani disana
yang sibuk menolak" ???? Aku hanya kecewa, tapi tak marah lantas
memusuhimu, sekali lagi krn aku menghargai pilihanmu.
Tapi sekarang ??? Aku mau kau tau, kalo kau
tetap menjadi salah satu kawan terbaik yang pernah ku punya, walau aku
menamakannya "mantan kawan" dan aku hingga detik ini, tak pernah
menyesali sikapmu yg mendukung atau membela mati-matian si wanita
"hero" hingga kau kehilangan rasionalitas berpikir dan tak mampu
mendudukan masalah. Kau belum mampu mengenal prinsip-prinsipku dengan baik
dibanding si "hero". Ahhhh, trima kasi sudah mengirimiku sms, semoga
kau baik2 saja dan selalu sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar