Sabtu, 21 November 2015

Mantan Kawan

Tiba2 seorang "mantan" kawan kirim sms :
"ibi, musim durian di toli2 sini, ada makan durian 19 biji disuruh sikat sendiri,
kita ingat ngana pe golojo makan durian. hehehe".
Sms ini membuatku mencibir terharu.
Sumpah, semua kenanganmu melintas, pertemanan indah denganmu dulu membuat rindu mengalir dalam butiran airmata.
Kamu dulu sahabatku kini tak lagi, krn aku mendengar kamu bilang aku "pengkhianat" hanya karena aku menjadi kuasa hukum DPC PDIP.
Kau tau, aku tak pernah berkhianat pada kawan-kawan petani (apalagi petani toili). Kurang lebih 2 tahun yang lalu, aku memberi semua waktu dan tenagaku untuk membantu mereka didalam dan diluar persidangan, termasuk kawanmu si wanita "hero" tanpa meminta bayaran dari kalian.
Aku sangat marah ketika kau menganggap menjadi kuasa DPC PDIP Kab. Banggai adalah mengkhianati petani atau membuat perjuangan petani jauh dari nyata atau petani tak mendapatkan keadilan dihadapan hukum, seperti bahasa si "hero" temanmu ????.
Kau tau, aku jijik dgn bahasa "hero"nya yg bawa-bawa petani dalam kasus PAW-nya. Tak ada posisi petani dalam kasusnya. kasus dia itu adalah dia murni sebagai "AKTIVIS PARTAI" bukan Aktivis gerakan (LSM).
Klo kasus si "hero" sebagai kawan petani, sudah maksimal dulu ku bela di PN. Jd kenapa kau dan si hero keberatan kalo aku tangani kasus yg sedikit ada duitnya ? dimana ku khianati petani ? Dimana kau dan si hero itu saat kawan petani yg kena hukum itu butuhkan untuk mengurus hal-hal administrasi semacam asimilasi, penundaan eksekusi putusan, dll ?
Dimana kalian ? Berhero-heroan saja dalam dunia maya ? Mencari pembenaran dan dukungan dgn menyebar fitnah ? 
Kau tau, apa aku memusuhimu saat tau kau "bermain" dalam mengadvokasi kasus toili ? Tak pernah, krn aku menghormati pilihan sikapmu. Bahkan aku selalu mengatakan pd kenalan-kenalanku kalo diwilayahmu tinggal, aku hanya mempercayai dirimu dan seorang kawanku (yg sebentar lg akan menjadi ayah), hanya kalian berdua (karena ukuranku tidak berpartai dan hingga sekarang masih setia membangun gerakan).
Apa aku marah ketika tau si Hero mendapat kunjungan dan bakar2 ikan bersama bupati di lapas (tanpa mengundang kami), disaat aku dan kawan2 lain berbagi indomie di kos rajawali ? Apa aku mundur sbg lawyernya saat aku sadar dia memperalat petani karena dendam politisinya ? Apa aku memakimu saat mendengar bahasamu ke kawan petani waktu kau jadi tim suksesi "bayangan" si "M" : "yang penting sawit si "M" bukan di desa toili, tapi didesa lain, jadi biar petani disana yang sibuk menolak" ???? Aku hanya kecewa, tapi tak marah lantas memusuhimu, sekali lagi krn aku menghargai pilihanmu.

Tapi sekarang ??? Aku mau kau tau, kalo kau tetap menjadi salah satu kawan terbaik yang pernah ku punya, walau aku menamakannya "mantan kawan" dan aku hingga detik ini, tak pernah menyesali sikapmu yg mendukung atau membela mati-matian si wanita "hero" hingga kau kehilangan rasionalitas berpikir dan tak mampu mendudukan masalah. Kau belum mampu mengenal prinsip-prinsipku dengan baik dibanding si "hero". Ahhhh, trima kasi sudah mengirimiku sms, semoga kau baik2 saja dan selalu sehat.

Tidak ada komentar: