ruangan ini selalu ramai, bergantian kawan-kawan datang berkunjung,
tentu saja dengan segala macam bau yang begitu mengusik.
aku mengamati sambil sesekali becanda. mereka anak-anak muda, ditangan mereka harapan banyak orang dijabatkan. setidaknya harapan para kaum tertindas di daerah ini, tak perlu harapan orang se-indonesia. karena di setiap tempat dan disetiap masa, terdapat jiwa-jiwa yang memberontak.
setiap hari pasti berbeda. kadang ada hari dimana semangat tak bisa dibendung, ada hari dimana semua menumpahkan keluhan dan adalah hari dimana mereka tak berbuat apa-apa selain memanjakan diri mereka dengan berkhayal.
setiap sudut kontrakan ini punya sejarah sendiri. sejarah dimana segala laku diperankan. dan biar adil, ku mulai dari ruangan panjang tempatku beraktivitas, sejak bangun sampai tidur lagi. ruangan ini berukuran 4x3, suasananya panas, tapi cukup memberiku privacy untuk mengeksplore banyak hal.
ada sebuah laptop tua, bermerk acer yang selalu kupakai menuliskan banyak ide. hanya sebatas menulis, itupun tak pernah selesai. dan sesekali kupakai menulis kegelisahan sambil membunyikan nyanyian-nyanyian nakal yang memberi sensasi brengsek.
dalam ruangan ini beragam pembicaraan terekam. mulai dari urusan kerjaan, urusan dapur hingga urusan percintaan . ruangan ini tidak dilengkapi dengan dinding kedap suara, karena ruangan ini hanya menutupi tingkah laku, tapi tidak menyembunyikan segala pembicaraan.
ruangan tengah, cukup panjang untuk menampung orang-orang penyuka diskusi. dan ruangan ini membutuhkan perhatian yang serius, karena banyak ide tertumpah disini.
aku menyukai aktivitas mereka disini. membahas segala macam teori yang mereka ambil dari milis mereka dan memperdebatkannya. bagi mereka membaca itu menjadi sesuatu yang penting dan membanggakan. banyak ilmu yang diperoleh dengan membaca. dan aku sepakat hal itu.
hasil bacaan itu terlihat dari aktivitas mereka dilapangan. mereka berhasil merubah cara berpikir orang-orang di Desa yang hak-hak terampas dan melakukan perlawanan. ya, melakukan demonstrasi. barangkali kalau tidak terlalu kerdil caraku berpikir, pencapaian terbesar yang membuat mereka bangga, adalah berhasilnya menggerakan banyak orang ke jalanan dan mengeluarkan pendapatnya dihadapan para pejabat bebal di daerah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar