Sabtu, 21 November 2015

Sekedar Mencinta

Kalau lah ini yang disebut cinta, 
maka dia tak berbatas untuk mu, 
tapi dia tak juga berharap lebih. 
Hanya sekedar mencinta saja. 
ya menjadi cinta !

Mantan Kawan

Tiba2 seorang "mantan" kawan kirim sms :
"ibi, musim durian di toli2 sini, ada makan durian 19 biji disuruh sikat sendiri,
kita ingat ngana pe golojo makan durian. hehehe".
Sms ini membuatku mencibir terharu.
Sumpah, semua kenanganmu melintas, pertemanan indah denganmu dulu membuat rindu mengalir dalam butiran airmata.
Kamu dulu sahabatku kini tak lagi, krn aku mendengar kamu bilang aku "pengkhianat" hanya karena aku menjadi kuasa hukum DPC PDIP.
Kau tau, aku tak pernah berkhianat pada kawan-kawan petani (apalagi petani toili). Kurang lebih 2 tahun yang lalu, aku memberi semua waktu dan tenagaku untuk membantu mereka didalam dan diluar persidangan, termasuk kawanmu si wanita "hero" tanpa meminta bayaran dari kalian.
Aku sangat marah ketika kau menganggap menjadi kuasa DPC PDIP Kab. Banggai adalah mengkhianati petani atau membuat perjuangan petani jauh dari nyata atau petani tak mendapatkan keadilan dihadapan hukum, seperti bahasa si "hero" temanmu ????.
Kau tau, aku jijik dgn bahasa "hero"nya yg bawa-bawa petani dalam kasus PAW-nya. Tak ada posisi petani dalam kasusnya. kasus dia itu adalah dia murni sebagai "AKTIVIS PARTAI" bukan Aktivis gerakan (LSM).
Klo kasus si "hero" sebagai kawan petani, sudah maksimal dulu ku bela di PN. Jd kenapa kau dan si hero keberatan kalo aku tangani kasus yg sedikit ada duitnya ? dimana ku khianati petani ? Dimana kau dan si hero itu saat kawan petani yg kena hukum itu butuhkan untuk mengurus hal-hal administrasi semacam asimilasi, penundaan eksekusi putusan, dll ?
Dimana kalian ? Berhero-heroan saja dalam dunia maya ? Mencari pembenaran dan dukungan dgn menyebar fitnah ? 
Kau tau, apa aku memusuhimu saat tau kau "bermain" dalam mengadvokasi kasus toili ? Tak pernah, krn aku menghormati pilihan sikapmu. Bahkan aku selalu mengatakan pd kenalan-kenalanku kalo diwilayahmu tinggal, aku hanya mempercayai dirimu dan seorang kawanku (yg sebentar lg akan menjadi ayah), hanya kalian berdua (karena ukuranku tidak berpartai dan hingga sekarang masih setia membangun gerakan).
Apa aku marah ketika tau si Hero mendapat kunjungan dan bakar2 ikan bersama bupati di lapas (tanpa mengundang kami), disaat aku dan kawan2 lain berbagi indomie di kos rajawali ? Apa aku mundur sbg lawyernya saat aku sadar dia memperalat petani karena dendam politisinya ? Apa aku memakimu saat mendengar bahasamu ke kawan petani waktu kau jadi tim suksesi "bayangan" si "M" : "yang penting sawit si "M" bukan di desa toili, tapi didesa lain, jadi biar petani disana yang sibuk menolak" ???? Aku hanya kecewa, tapi tak marah lantas memusuhimu, sekali lagi krn aku menghargai pilihanmu.

Tapi sekarang ??? Aku mau kau tau, kalo kau tetap menjadi salah satu kawan terbaik yang pernah ku punya, walau aku menamakannya "mantan kawan" dan aku hingga detik ini, tak pernah menyesali sikapmu yg mendukung atau membela mati-matian si wanita "hero" hingga kau kehilangan rasionalitas berpikir dan tak mampu mendudukan masalah. Kau belum mampu mengenal prinsip-prinsipku dengan baik dibanding si "hero". Ahhhh, trima kasi sudah mengirimiku sms, semoga kau baik2 saja dan selalu sehat.

Petualang

"Apa gunanya segala kebaikanmu di dunia ini 
kalo kamu mati tanpa beragama dan tak bertuhan ?" Kata kawanku.
"Tak ada tempatmu disurga ataupun neraka" lanjutnya.
"Bah, aku tak peduli setelah mati.
Yang kutau hanya skrg ini, saat hidup lakukan yg berguna untuk orang lain. 
Kalo mati, bakar saja mayatku.
simpan abunya dan campur di kopi atau teh kawan2ku yang datang bertamu.
soal surga-nerakamu, aku tak berminat krn aku petualang, 
tak suka tinggal disatu tempat berlama-lama

Jumat, 20 November 2015

untuk kembarku

aku menulis ini karena rindu yang sangat hebat pada kalian,
pada kecintaan yang seharusnya kita ada bersama-sama
kalaulah kepergian ini hanya untuk mengemas egois 
mungkin kalian perlu memakiku bahkan kuijinkan membenciku sejak awal.
aku tak pernah meminta kalian hadir, tapi tidak juga menolak kalian ketika ada.
kita sama-sama saling membutuhkan, saling menaruh harapan bahkan ternyata kalian memiliki
mimpi kanak-kanakku.... 
ya, beri aku waktu, sekali ini saja. setelahnya kita akan bersama menghabiskan malam, tertawa
lepas sepanjang hari, dan satu hal kumohon : hentikan rengekan kanak-kanak itu karena aku
letih mengakali akal sehatku.
aku selalu ingin pulang dan memeluk kalian dengan hatiku. 

(kangen kembar yang ganteng, Gierai dan Galen)

MUSUH PETANI (?)

Berdiri, gemetar
inikah amarah ?
meresap hingga ke ketiak "para" penjahat
tubuhku kaku, aku bisu
toe,teo,toe,teo
di utak-atikpun hurufnya tetap tiga
teo,toe,teo,toe
dibolak-balikpun orangnya tetap satu
koboi tua, pemilik hukum dinegerinya
toe, teo,toe, teo
telunjuknya bagaikan pisau, mengebiri keberanian para petani
lidahnya ibarat mantra, menyulap bahagia menjadi derita
ya...derita panjang, sejak muda menjadi tua, sejak bujang hingga bercicit
teo,toe,teo,toe
hukum berjalan lewat telapak kakinya
tak bisa bergeser tanpa restu
setiap doa dipanjatkannya, petani ditangkap...
setiap pujiannya diamini, petani dipenjara....
tuhankah andalannya ?
toe, teo, toe, teo
pemilik kebebasan para petani
pengampu kebijakan bengis yang dicetak para pecundang
karnanya anak-anak mati dalam harapan
ibu-ibu kehabisan akal memberi harapan
keadilan telah habis terbeli dalam tujuhbelas warsa

teo,toe,teo,toe
hanya tiga huruf merangkai satu tubuh
memaksa para keparat hukum gadaikan harga diri
dialah MUSUH petani !!!!

KOPI

Tentang kopi,
ia tidak hanya sekedar pahit dan pekat,
tapi lebih dari itu, wanginya mengusik hasrat hingga mengecup mu pun aku ingin.
Tentang malam, dinginnya bersembunyi pada gelas berpindah, mengalir perlahan hingga hangatnya mengantar hasratku berimajinasi (padamu).

Tentang subuh dan tegukan terakhir, itulah waktu yang akan membawa pulang pada kesunyian, lidahku berkeluh kaku... aku mati kata !

Untuk para perempuan perokok...

Tentang rokok, ia bukan sekedar asap dan tembakau,
atau kesenangan bermain asap dalam mulut dan menghempaskannya lewat hidung,
tapi lebih dari itu, ia memberi alasan saat kita terjebak dalam kebisuan.
Ia inspirasi yang melahirkan ide-ide cerdas, penyemangat saat kita letih,
teman saat kita kesepian,
ia memberi satu kesinisan bagi para pecundang untuk mengatakan hal2 yang buruk tentang kita para perempuan perokok dan kita tak peduli itu....
sebab kita bukanlah mereka yang menakar segala kemampuan lewat penampilan...

kita orang-orang merdeka yang melintasi berbagai bentuk pemujaan pada kemunafikan... 
Kita berjiwa besar yang tak memakai rokok sebagai alasan untuk menyatakan "kaulah penyebab sakitku"

catatan cinta abadi

Waktu tak bisa kembali,
bahkan ingatan tentang kita tak lagi sempurna.
kenangan telah tumbuh jadi penyesalan.
Tak sekedar mengingatnya, tetapi kini berangsur mengutuk.
kenapa menghampiriku saat janji telah kau tancap,
saat hati telah terpaut dan saat mimpi mulia digelar ?
perih ini tak bernama, namun cinta ini bertuan.
cinta ini tak pernah sanggup melukaimu
hanya cinta yang tersimpan rapih dan sesekali memberontak
maka saat berontak, kau tau, tergeletaklah jiwa-jiwa lain yang tak mampu menahan amarahnya.
cintaku menyambar tak terarah, memutus setiap sumpah dan menjadikannya serapah.
tapi cinta untukmu sejatinya mengalir, terus mengalir, berputar-putar dalam ruang hati,
sesekali tumpah lewat sudut mata dan terkadang membuatku tak berdaya dijerat lamun
tentangmu.
sama seperti cintaku tak pernah sanggup melukaimu,
maka kau dan kemarahanmu pun

tak sanggup membuatnya hancur.

Catatan Lepas Gang Buntu !

ruangan ini selalu ramai, bergantian kawan-kawan datang berkunjung,
tentu saja dengan segala macam bau yang begitu mengusik. 
aku mengamati sambil sesekali becanda. mereka anak-anak muda, ditangan mereka harapan banyak orang dijabatkan. setidaknya harapan para kaum tertindas di daerah ini, tak perlu harapan orang se-indonesia. karena di setiap tempat dan disetiap masa, terdapat jiwa-jiwa yang memberontak.
setiap hari pasti berbeda. kadang ada hari dimana semangat tak bisa dibendung, ada hari dimana semua menumpahkan keluhan dan adalah hari dimana mereka tak berbuat apa-apa selain memanjakan diri mereka dengan berkhayal.
setiap sudut kontrakan ini punya sejarah sendiri. sejarah dimana segala laku diperankan. dan biar adil, ku mulai dari ruangan panjang tempatku beraktivitas, sejak bangun sampai tidur lagi. ruangan ini berukuran 4x3, suasananya panas, tapi cukup memberiku privacy untuk mengeksplore banyak hal.
ada sebuah laptop tua, bermerk acer yang selalu kupakai menuliskan banyak ide. hanya sebatas menulis, itupun tak pernah selesai. dan sesekali kupakai menulis kegelisahan sambil membunyikan nyanyian-nyanyian nakal yang memberi sensasi brengsek.
dalam ruangan ini beragam pembicaraan terekam. mulai dari urusan kerjaan, urusan dapur hingga urusan percintaan . ruangan ini tidak dilengkapi dengan dinding kedap suara, karena ruangan ini hanya menutupi tingkah laku, tapi tidak menyembunyikan segala pembicaraan.
ruangan tengah, cukup panjang untuk menampung orang-orang penyuka diskusi. dan ruangan ini membutuhkan perhatian yang serius, karena banyak ide tertumpah disini.
aku menyukai aktivitas mereka disini. membahas segala macam teori yang mereka ambil dari milis mereka dan memperdebatkannya. bagi mereka membaca itu menjadi sesuatu yang penting dan membanggakan. banyak ilmu yang diperoleh dengan membaca. dan aku sepakat hal itu.
hasil bacaan itu terlihat dari aktivitas mereka dilapangan. mereka berhasil merubah cara berpikir orang-orang di Desa yang hak-hak terampas dan melakukan perlawanan. ya, melakukan demonstrasi. barangkali kalau tidak terlalu kerdil caraku berpikir, pencapaian terbesar yang membuat mereka bangga, adalah berhasilnya menggerakan banyak orang ke jalanan dan mengeluarkan pendapatnya dihadapan para pejabat bebal di daerah ini.

Curiga

Saat curiga menguasai,
Maka rumah menjadi satu-satunya tempat yang aman

Kamis, 19 November 2015

kamu

Mencintaimu, sungguh menyakitiku
Aku berusaha memahami yg menurutmu harus dipahami, tapi aku belum bisa.
Kita dua orang yg memilih menjadi satu, bukan satu- satu.
Aku akan berhenti menyakiti diriku, dan membiarkanmu dengan dunia individualistis mu !!!
Berpisah, memilih berpisah bukan berarti aku berhenti mencintaimu. Bukan ! Aku ingin membebaskanmu dari ketidaknyamanan karena memiliki hubungan, denganku !

Selasa, 17 November 2015

egois

Ternyata kita sama-sama egois,
Saling menuntut...kita bicara banyak hal,
Emosi bergelimpangan dalam pembicaraan itu.
Ternyata kita tetap saling cinta dan sayang.
Ternyata kita harus terus belajar saling memahami,
Karena kita berbeda sudut pandang.
Walau demikian, kita masih saling sayang dan inginkan hidup bersama
Ya, mari beri kesempatan pada hati dan pikiran untuk memahami hingga tak lagi mempermasalahkan satu hal pun...
Trima kasih masih saling cinta

Sabtu, 14 November 2015

sendiri

Dan pada akhirnya aku harus terbiasa sendiri
Terbiasa seperti dulu lagi, menghabiskan waktu sendiri,
Mengitari kota kecil, berkendara dibawah rintik hujan
Aku menyesal tak memilih pulang manado siang tadi, padahal tiket sudah kubeli online. Akhh....aku rindu dua bocah kembar, tempat segala rinduku bermuara
Maaf tak bisa temani kalian, karna aku masih berkutat dengan ego ku yang tak ikhlas melepas cinta yang tak bersahabat lagi.
Aku akan menebusnya dengan membawa kalian dalam hidupku, ya, kita bertiga akan sama-sama menghadapi hidup dan menaklukan dunia.
Hanya kita bertiga !

Jumat, 13 November 2015

in my mind

Bangun pagi, kaku, tak bersemangat. Entahlah, aku malas bicara, walau sudah kucoba untuk biasa saja, tetap tak biasanya.
Masih lekat dalam ingatanku pembicaraan kita semalam.
"Nanti kau pulang sendiri ya" katamu saat kita mau ke rs, jenguk ade bayi yang baru lahir.
"Maksudnya ?" Tanyaku bingung
"Iya, aku harus nginap disana temani mereka, aku tak bisa seperti yang lainnya hanya datang kemudian pulang" jawabanmu membuat aku lemas.
"Aku akan disana hingga mereka keluar" lanjutmu membuatku mengerti
"Oke, duluan, nanti aku susul" jawabku dengan emosi tak karuan
"Kamu paham situasinya gak " nadamu, meminta dipahami
Aku tak ingin berdebat, tak ingin menjadi penghalang. Sekali lagi, TAK INGIN MENGHALANGI NIATMU !!!
aku sadar, aku orang yang datang kemudian dalam hidupmu.
Mereka sudah seperti keluarga bagimu, memberimu tumpangan, membantumu saat kesulitan,  merawatmu saat sakit. Mereka keluarga bagimu, begitu juga bagiku, sejak aku menjadi bagian darimu hampir setahun ini dan sejak aku mengenal mereka. Sepertimu yang merantau, bagiku, mereka juga adalah keluargaku, karena mereka baik, perhatian dan terutama karena mereka banyak membantumu, orang yang kusayang.
Aku tak bisa membantahmu, tak ingin memperpanjang masalah. Tapi aku punya pendapat sendiri soal itu.
Aku kaget saat kau bilang, ade bayinya sudah mau lahir. Aku spontan ingin kesana, aku membayangkan tak ada perempuan yg menunggu disana. Maka aku mandi dan mendahuluimu kesana, karena kau ngajar, aku mewakilimu, menggantikan  kehadiranmu. Aku berusaha maksimal membantu. Dan syukurlah, aku jadi penyaksi kelahiran bayi laki-laki itu. Aku senang melakukan itu, tulus, karena sekali lagi mereka sudah seperti keluarga buatku.
Aku tau perasaanmu, aku paham situasinya. Mereka dulu merawatmu karena kau sendirian. Tapi kini, setelah ada aku, aku menggantikan mereka. Maksimal aku padamu, walau banyak keterbatasanku.
Yang ku tau, kehadiranku meringankan tugas mereka merawatmu, menemani kesepianmu. Dan aku yakin, mereka senang mengetahui bahwa aku memperhatikanmu, aku memprioritaskanmu dari segalanya.
Dan bagiku, mereka akan mengerti, saat kau tak bisa berlama- lama disana, karena ini peristiwa kelahiran, bukan orang sakit. Dan di rumah sakit, banyak orang yang menjaga. Sementara disini, ditebing, aku sendirian.
Kalau orang sakit, maka aku akan memintamu untuk tinggal turut menjaga, karena orang sakit, tak bisa kita abai menjaga. Tapi ini peristiwa lahir. Bayinya perlu tidur, mamanya perlu tidur dan sudah pasti ayahnya butuh tidur atau istirahat setelah sejak pagi berharap-harap cemas di RS.
Dan disana, dalam kamar itu, semua anak-anak ada, turut menjaga. Ya, menjaga bayi mungil yang baru lahir.
Aku tak minta dijaga atau ditemani setiap saat. Hanya aku ingin dipahami juga, bahwa aku ada disini, bahwa aku sendiri saat kau disana menghabiskan malam dalam obrolan panjang.
Tak bisa kah sejenak kau berpikir, bahwa hari itu, aku dan juga kau sudah maksimal disana, sehingga saat kau tak begadang disana, mereka akan pahami.
Mereka mengerti bahwa kita, kau dan aku, punya kehidupan sendiri seperti mereka. Sebuah keluarga kecil.
Mereka, sebaik apapun padamu, tetap tak bisa sepanjang umur mengurusmu. Mereka punya kesibukan sendiri juga.
Aku, saat punya komitmen denganmu, percayalah, aku akan berusaha selalu ada untukmu. Sepanjang umurku, dengan seijinmu.
Tapi pembicaraan semalam, membuatku sadar, seberapa berartinya kehadiranku bagimu. Tak berarti apa-apa.....
Dan aku tak menginginkan apa-apa lagi dari hubungan ini.
Terima kasih telah menegaskan posisiku.

cerita inspiratif, ditemukan via google

"Orang selalu berkata ada bekas istri atau suami, tapi tidak ada bekas anak dan bekas orang tua."

Cerita bijak berikut ini mungkin dapat merubah pandangan tersebut dan membuat seseorang ingin memiliki suami atau istrinya sampai akhir hayat.
Seorang dosen mengadakan permainan kecil kepada mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan meminta 1 orang maju ke papan tulis.


Dosen: "Tulis 10 nama yang paling dekat dengan anda", lalu mahasiswa tersebut menulis 10 nama, ada nama tetangga, orang tua, teman kerja, istri, anaknya dst.

Dosen: "sekarang silahkan pilih 7 diantaranya yang sekiranya anda ingin hidup terus bersama nya", mahasiswa itu mencoret 3 nama.

Dosen: "coret 2 nama lagi", tinggallah 5 nama. 
Dosen: "coret lagi 2 nama", tersisalah 3 nama yaitu nama orang tua, istri & anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira semua sudah selesai & tak ada lagi yg harus dipilih.

Tiba2 Dosen berkata : "silahkan coret 1 nama lagi!", mahasiswa itu perlahan mengambil pilihan yg amat sulit lalu mencoret nama orang tuanya secara perlahan.

Dosen: "silahkan coret 1 nama lagi!", hati sang mahasiswa menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur & lambat laun mencoret nama anaknya dan mahasiswa itupun menangis.

Setelah suasana tenang sang Dosen 
bertanya kepada Mahasiswa itu. "Kau tidak memilih orang tua yang membesarkan Anda, tidak juga memilih anak yang darah dagingmu, sedang istri itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik memilih istrimu?"

Semua orang didalam kelas terpana menunggu jawaban dari Mahasiswa itu. 

Lalu sang Mahasiswa itu berkata, "Seiring waktu berlalu, orang tua saya akan pergi & meninggalkan saya, sedang anak jika sudah dewasa lalu menikah, setelah itu pasti meninggalkan saya juga. Sedangkan yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah ISTRI saya. 
Orang tua & anak bukan saya yang memilih tapi Tuhan yang menganugerahkan, sedangkan ISTRI, saya yang memilihnya sendiri dari seluruh wanita yg ada.

Tidore

Dari puncak tebing ini, aku memandang keangkuhanmu
Sejak itu aku jatuh hati padamu

Menyerah

Aku mengerti dan aku menyerah
Aku paham arti diriku bagimu

Pelajaran

Situasi itu telah cukup terpahami
Aku ya aku..

Pengalaman

Selamat hari lahir bayi mungil,
Aku menyaksikan kelahiranmu, dengan gemetar...
Kepala mungilmu keluar, kau ditarik, tak menangis sekian menit. Tubuhmu membiru keunguan.
Semua panik. Pikiran tak karuan. Oksigen terpasang dihidungmu yang mungil
Suster panik, dipukul kakimu, kau tak bereaksi
Oksigen dicabut, kau berteriak menangis...syukurlah, kau bernapas
Dunia memberimu tempat, kau diterima...
Selamat datang, jadilah penyaksi kehancuran alam, hingga pada saatnya kau terlibat memperbaiki alam.
Ditanganmu kelak kami berharap...

Kamis, 12 November 2015

Kesempatan

Kesempatan Pertama saat aku memilihmu
Kesempatan Kedua saat aku memaafkanmu
Kesempatan ketiga tidak akan pernah ada,
Karna kau gagal belajar memaknai kedua kesempatan itu.

Rabu, 04 November 2015

Jiko Molamo


Jiko Molamo, Sulamadaha, ketika tanah berbatu di olah, pohon- pohon besar ditebang secara manual berhari-hari oleh para pembuka lahan, pemerintah meliriknya kini.
Sebuah proyek dermaga siap dibangun disana. Pembangunan selalu memberikan sisi lain yang buruk, pertikaian, antar warga dua desa, antara saudara bersaudara dan mereka menyebutnya masalah tapal batas antara sulamadaha dan takome. 
Tanah berbatu itu kini bernilai mahal, hutan rimba keramat itu kini terbuka untuk para perindu pantai dan air laut yang ingin menjelajahinya. Dia menjadi tempat wisata yang indah, dan si pembuka lahan, menuai gugatan agar tersingkir dari tanah tempat garapannya yang selama bertahun-tahun diolahnya untuk sebuah kehidupan yang layak





Senin, 02 November 2015

Terima Kasih ku

Pagi ini, aku menemukan awal hari yang indah.
Mendapati bahwa semalam kau mengatakan masih sangat menyayangiku, membuatku kembali bergairah. Menemukan kembali rasa yang hampir hilang dari hatiku. Kemarin, aku menyusuri jalan dengan pikiran kosong, dengan emosi yang berantakan, karena aku berusaha tak mempercayai semua yang kau katakan, malam saat kita berbagi keresahan.
Ya, mungkin harus ada kondisi dimana, suatu waktu, kita saling mencurahkan segala keresahan, kecurigaan atau apapun namanya, untuk sekedar mengingatkan bahwa "kita" ada, bahwa selama ini kita "bersama".
Aku tak pernah meminta apapun padamu, tak pernah over mengharapkan harus seperti apa hubungan ini dilalui. Tidak. Aku hanya butuh diyakinkan bahwa kau masih mencintaiku, walau tak perlu setiap saat kau mengatakan itu.
Dan pagi ini, aku berterima kasih padamu, atas cinta dan rasa sayang yang masih kau punya untukku.
I do love u....

Jalan sunyi

Dan setiap petualang akan memilih jalan sunyi...


Minggu, 01 November 2015

merelakan

Selama ini aku merasa kau berubah. Tapi ternyata menurutmu aku berubah,
Akh, kau mengada-ada saja. Aku selalu ingin bermanja-manja padamu, tapi kau menjadi kaku.
Di status bbm mu saja kau tak pernah romantis lagi padaku. Kau bilang masanya sudah lewat. Hubungan kita sudah pada tingkat yang lebih jauh. Saling percaya dan saling mengerti. Padahal kalau kau masih cinta padaku, apa sih susahnya menulis status sedikit saja, untuk menyakinkanku bahwa kau masih peduli padaku. Toh tak akan terkuras pikiranmu atau berkurang kualitas waktumu.
Sederhana permintaanku, ingin tetap bisa mesra denganmu sesibuk apapun waktumu dan seberat apapun bebanmu.
Tapi entahlah, tiba-tiba aku menjadi salah dengan keinginanku. Kehadiranku membuatmu tertekan. Keberadaanku membuatmu tak bisa seenakmu pergi dan pulang kapan saja kau ingin. Kalau seperti itu, untuk apa kita berkomitmen untuk hidup bersama, mencintai sepanjang umur hidup kita ???
Ya, aku tau sekarang harus apa. Merelakan hubungan ini, karena aku sangat mencintaimu dan ingin kau bahagia serta merdeka dengan hidupmu.
Karena pada akhirnya, tak seorangpun akan memilki siapapun.
Aku selalu mencintaimu. Jangankan dalam perbuatan, dalam pikiranpun tak pernah sedetikpun terlintas untuk menghianatimu.
Semoga kau bahagia dengan hidupmu dan menemukan orang yang mencintaimu lebih dari aku mencintaimu dan sayang padamu. Atau kau bahagia dengan kesendirianmu.
Bagiku, setiap hubungan, se-mandiri atau se-cuek apapun masing-masing orang, tetap ada sebuah situasi yang selalu akan menuntut pengakuan.
Ya, aku pergi dan kalau suatu saat nanti kau tak menemukan orang lain, dan masih mengingatku. Aku selalu ada untukmu, karena kau cinta terakhir yang kupunya. Kau jalan terakhir yg ku tuju.
Love u chumax....

WeakEnd

Akh....
Tak ada lagi ron gunung, makan jagung bakar dan minum kelapa muda seperti kebiasaan dulu. Yang ada adalah menghabiskan waktu mengerjakan pekerjaan tukang. Padahal tukang sudah dibayar untuk kerja. Mau selesai kapanpun yang penting dia sudah di haier untuk itu.
Tapi tak apalah, penting juga bagimu turun tangan menyelesaikannya. Tak ada wkatu santai bagimu selain pekerjaan dosen dan pekerjaan rehab. Aku maklum sajalah...